JAYADISASTRA, ZHARFAN ZAYN ZHULALILLAH (2024) Okurimono (贈 り 物) dalam Bisnis Masyarakat Jepang. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Bahasa Asing JIA.
![]() |
Text
S1-2024-43131520200082-ABSTRAK.pdf Download (572kB) |
![]() |
Text
S1-2024-43131520200082-BAB 1.pdf Download (542kB) |
![]() |
Text
S1-2024-43131520200082-BAB 5.pdf Download (205kB) |
![]() |
Text
S1-2024-43131520200082-BIBLIOGRAPHY.pdf Download (328kB) |
![]() |
Text
S1-2024-43131520200082-COVER.pdf Download (337kB) |
![]() |
Text
S1-2024-43131520200082-DAFTAR ISI.pdf Download (521kB) |
![]() |
Text
S1-2024-43131520200082-FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Okurimono merupakan budaya pemberian hadiah bagi kehidupan masyarakat Jepang salah satunya untuk tujuan bisnis. Tukar-menukar ini dianggap penting oleh orang Jepang meskipun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Budaya okurimono berasal dari Cina yang disebut dengan guanxi (关 系) untuk mempererat hubungan relasi antar keluarga, politikus, institusi sosial, dan urusan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan okurimono dalam dunia bisnis di Jepang pada saat ini. Penelitian ini menganalisis waktu terbaik, harga pasar, jenis hadiah, dan juga cara membungkus yang benar. Sumber data penelitian ini adalah artikelartikel berbahasa Jepang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penerapan okurimono dalam bisnis Jepang terdapat 8 jenis yaitu hadiah perpisahan yang disebut senbetsu, hadiah akhir tahun yang disebut oseibo, hadiah pertengahan tahun yang disebut ochuugen, hadiah awal tahun yang disebut otoshidama, hadiah untuk orang sakit yang disebut omimai, hadiah pernikahan yang disebut kekkon, hadiah ucapan selamat yang disebut oiwai, hadiah belasungkawa yang disebut kouden, dan balasan hadiah yang disebut okaeshi. Umumnya harga pasar okurimono adalah 3000 sampai 10 ribu yen. Cara membungkusnya tidak hanya dibungkus dengan kertas kado biasa tapi diikat juga dengan tali yang disebut mizuhiki dengan simpul yang berbeda-beda tergantung acaranya, ditambah juga kertas hias yang disebut noshi. Kata kunci: okurimono, okaeshi, budaya Jepang, mizuhiki, noshi
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Program Studi Bahasa Asing > Ilmu Linguistik Bahasa dan Sastra > ILMU BAHASA ASING > Sastra (dan Bahasa) Jepang |
||||||||||||
Divisions: | Program Studi Sastra Jepang | ||||||||||||
Depositing User: | Iwan Kurniawan, S.Sos. | ||||||||||||
Date Deposited: | 12 Feb 2025 06:52 | ||||||||||||
Last Modified: | 12 Feb 2025 06:52 | ||||||||||||
URI: | http://repository.stba-jia.ac.id/id/eprint/1174 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |