RAHAYU, SARAH TRI (2022) ANALISIS DAMPAK KESETARAAN GENDER PADA MASYARAKATJEPANG. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Bahasa Asing JIA.
Text
S1-2022-43131520180110-ABSTRAK.pdf Download (135kB) |
|
Text
S1-2022-43131520180110-BAB 1.pdf Download (180kB) |
|
Text
S1-2022-43131520180110-BAB 5.pdf Download (78kB) |
|
Text
S1-2022-43131520180110-COVER.pdf Download (72kB) |
|
Text
S1-2022-43131520180110-DAFTAR ACUAN.pdf Download (175kB) |
|
Text
S1-2022-43131520180110-DAFTAR ISI.pdf Download (170kB) |
|
Text
S1-2022-43131520180110-FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Sistem patriaki di Jepang membuat perempuan Jepang merasa tersubordirnasi. Kedudukan perempuan yang hanya dianggap sebagai sistem reproduksi membuat laki-laki berfikir bahwa perempuan tidak layak untuk bekerja di sektor publik yang keras. Seiring dengan adanya moderenisasi di Jepang, kini perempuan Jepang telah menunjukan eksistensinya dalam pendidikan dan karir. Namun hal tersebut ternyata membawa dampak negatif bagi Jepang. Dampak yang terjadi menimbulkan fenomena bankoka, hikonka dan shoushika yang berpengaruh bagi kemajuan Jepang. Pemerintah Jepang berupaya menanggulangi dampak negatif tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu bentuk kesetaraan gender, dampak negatif dan upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak negatif tersebut. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data atau bacaan yang berkaitan dengan kesetaraan gender di Jepang. Teori yang digunakan adalah nurture, nature dan equlibrium. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesetaraan gender telah terjadi pada perempuan Jepang namun menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh bagi kemajuan Jepang. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Jepang berupaya dalam menanggulangi adanya dampak negatif tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sistem patriaki di Jepang membuat perempuan Jepang merasa tersubordirnasi. Kedudukan perempuan yang hanya dianggap sebagai sistem reproduksi membuat laki-laki berfikir bahwa perempuan tidak layak untuk bekerja di sektor publik yang keras. Seiring dengan adanya moderenisasi di Jepang, kini perempuan Jepang telah menunjukan eksistensinya dalam pendidikan dan karir. Namun hal tersebut ternyata membawa dampak negatif bagi Jepang. Dampak yang terjadi menimbulkan fenomena bankoka, hikonka dan shoushika yang berpengaruh bagi kemajuan Jepang. Pemerintah Jepang berupaya menanggulangi dampak negatif tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu bentuk kesetaraan gender, dampak negatif dan upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak negatif tersebut. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data atau bacaan yang berkaitan dengan kesetaraan gender di Jepang. Teori yang digunakan adalah nurture, nature dan equlibrium. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesetaraan gender telah terjadi pada perempuan Jepang namun menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh bagi kemajuan Jepang. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Jepang berupaya dalam menanggulangi adanya dampak negatif tersebut. | ||||||||||||
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Program Studi Bahasa Asing > Budaya/Kebudayaan Bahasa dan Sastra > Budaya/Kebudayaan |
||||||||||||
Divisions: | Program Studi Sastra Jepang | ||||||||||||
Depositing User: | Iwan Kurniawan, S.Sos. | ||||||||||||
Date Deposited: | 15 Sep 2022 03:06 | ||||||||||||
Last Modified: | 15 Sep 2022 03:06 | ||||||||||||
URI: | http://repository.stba-jia.ac.id/id/eprint/652 |
Actions (login required)
View Item |