ANALISIS PENGGUNAAN UNGKAPAN~TA MAMA~TA KIRI DAN~PPANASHI YANG MERUPAKAN SINONIM DALAM BAHASA JEPANG (KAJIAN SEMANTIK)

SYAHPUTRA, ANDI (2017) ANALISIS PENGGUNAAN UNGKAPAN~TA MAMA~TA KIRI DAN~PPANASHI YANG MERUPAKAN SINONIM DALAM BAHASA JEPANG (KAJIAN SEMANTIK). Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Bahasa Asing JIA.

[img] Text
S1-2017-4313152113030-FULL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam bahasa Jepang, ~ta-mama, ~ta-kiri, dan ~ppanashi bisa dibentuk makna yang baru dengan menambahkan kata kerja di belakangnya. Pada penelitian ini penulis akan membahas, ~ta-mama, ~ta-kiri, dan ~ppanashi yang menunjukkan kondisi yang berlanjut. Sebagai latar belakang penelitian ini berdasarkan penelitian yang telah dilakuan oleh Fujiro terkait makna dasar dari ~ta-mama, ~takiri dan ~ppanashi yang menunjukkan kondisi yang berlanjut, dan Tina Nurtina terkait persamaan dan perbedaan makna. Berdasarkan hal itu, dan karena ada hubungan umum yang mungkin bisa menggantikan makna yang baru di dalam kalimat bahasa Jepang. Selain persamaan, penulis berfikir adanya perbedaan dan makna dasar lain pada ~ta-mama, ~ta-kiri dan ~ppanashi. Adapun metode penelitian pada skripsi ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini meneliti makna, penggunaan dengan mengumpulkan jitsurei atau contoh kalimat yang terkait ~ta-mama, ~ta-kiri dan ~ppanashi. Dan hasil penelitian ini adalah makna yang menyatakan tidak adanya perubahan, kondisi yang tidak berubah, suatu aktivitas dan kondisi yang berlanjut dan juga perbedaan pembiaran kondisi. Oleh karena itu perubahan makna ~ta-mama, ~ta-kiri dan ~ppanashi berdasarkan pola kalimat dan penambahannya. Perbedaan ~ta-mama, ~ta-kiri dan ~ppanashi telah jelas yaitu tidak adanya perubahan, merupakan aktivitas atau kondisi yang terakhir kali. Tetapi, ~ppanashi tidak memilik makna tersebut. Selain perbedaan itu, ~tamama dan ~ppanashi perbedaannya adalah kondisi atau aktivitas yang sudah diprediksi setelahnya tidak terjadi. Akan tetapi, ~ta-kiri tidak menggunakan makna tersebut. karena ~ta-kiri mempunyai makna makna dasar yaitu hanya pernah dan sesuatu yang sudah selesai. Tetapi, ~ta-mama menunjukkan pembiaran dan kondisi yang tidak berubah. Dan ~ppanashi seperti yang sudah diketahui, memiliki makna dasar yang menunjukkan suatu kondisi yang berlanjut dan berulang. Selain itu ~ta-mama, ~ta-kiri dan ~ppanashi bisa saling menggantikan tergantung dengan kondisi kalimat. Dengan kata lain terdapat perbedaan antara ~ta-mama, ~ta-kiri dan ~ppanashi dan bisa saling menggantikan satu sama lain. Selanjutnya penulis bermaksud akan menganalisa kesalahan dalam penggunaanya dalam kalimat bahasa jepang. kalau pun tidak saya setidaknya untuk peneliti selanjutnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIMEmail
SYAHPUTRA, ANDINIM4313152113030UNSPECIFIED
contributors:
ContributionContributionsNIDN/NIDKEmail
Pembimbing 1Puteri, Yusnida EkaNIDN0412067304yusnida.ep@stba-jia.ac.id
Pembimbing 2Arianto, AnggiariniNIDN0415018401anggiarini.a@stba-jia.ac.id
Uncontrolled Keywords: ~ta-mama, ~ta-kiri dan ~ppanashi, sinonim.
Subjects: Bahasa dan Sastra > Program Studi Bahasa Asing > Ilmu Linguistik
Bahasa dan Sastra > ILMU BAHASA ASING > Sastra (dan Bahasa) Jepang
Divisions: Program Studi Sastra Jepang
Depositing User: Iwan Kurniawan, S.Sos.
Date Deposited: 24 May 2022 04:02
Last Modified: 24 May 2022 04:02
URI: http://repository.stba-jia.ac.id/id/eprint/598

Actions (login required)

View Item View Item